1. Persiapkan itinerary ke negara tujuan dengan matang
Rencana perjalanan atau itinerary merupakan rancangan berisi catatan
daftar tempat yang akan kalian kunjungi dan hal-hal yang akan kalian
lakukan selama berada di negara tujuan. Itinerary biasanya disesuaikan
dengan budget yang kalian miliki dan juga tanggal kepulangan yang
tertera di tiket pesawat.
Jika tujuan kalian bepergian ke luar
negeri adalah untuk sekolah atau kegiatan akademik, rencanakan dan
siapkan dengan matang semua keperluan kalian mulai dari biaya
perjalanan, pendaftaran sekolah, tempat tinggal, hingga biaya hidup.
Kalian bisa mulai mencari atau menghubungi himpunan atau organisasi
mahasiswa Indonesia di negara tujuan kalian untuk mendapatkan informasi
lebih banyak.
Selain itu, kalian juga bisa menghubungi agen-agen
konsultan pendidikan yang menyediakan informasi seputar pendidikan di
negara tujuan kalian.
Sementara itu, jika tujuan kalian bepergian ke luar negeri adalah untuk traveling, tentukan budget dan rajin-rajinlah browsing
di intenet mengenai negara tujuan traveling kalian. Kalian disarankan
untuk mempelajari kultur dan wilayah negara tujuan kalian terlebih
dahulu. Tidak perlu terlalu serius, setidaknya kalian perlu memiliki
wawasan awal tentang negara yang akan kalian kunjungi. Hal itu tentunya
akan membantu kalian bagaimana cara bersikap dan berkomunikasi dengan
warga setempat di negara tujuan. Tentunya, beda negara, beda budaya,
kan?
Setelah itu, kalian juga perlu mencari destinasi wisata apa saja yang ada di negara tujuan tersebut, bagaimana transportasinya, dan berapa biaya masuk atau biaya transportasinya. Catat semua informasi yang kalian dapatkan dan sesuaikan dengan budget yang kalian punya.
Tentunya, kalian juga perlu mencari hotel atau penginapan
yang di negara tujuan kalian. Carilah penginapan yang sesuai dengan
budget kalian. Hal yang terpenting adalah usahakan hotel atau penginapan
kalian terletak di pusat kota negara tujuan. Hindari letak hotel atau
penginapan yang terletak terlalu jauh atau terlalu pelosok. Selain
mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan selama berada di luar
negeri, menginap di hotel atau penginapan yang berada di pinggir atau
pusat kota akan memudahkan kalian untuk menuju destinasi wisata.
Jangan ragu-ragu untuk mengunduh peta wisata negara tujuan traveling
kalian jika peta tersebut tersedia di internet. Peta ini akan membantu
memandu kalian sesampainya kalian di bandara negara tujuan. Mungkin
terdengar kuno karena kalian bisa mengandalkan GPS. Tetapi, kalian tidak
disarankan untuk “percaya” terhadap GPS sepenuhnya. Selain itu, peta
wisata ini juga akan berguna jika kalian tidak memiliki koneksi internet
yang cukup selama berada di negara tujuan. Pakai GPS tentunya perlu
koneksi internet, kan?
2. Pesan dan periksa tiket pesawat dengan teliti
Saat ini, pesawat terbang adalah alat transportasi yang paling
memungkinkan dan efektif untuk bepergian ke luar negeri. Selain itu,
berbagai maskapai penerbangan juga berlomba-lomba dalam memberikan promo
tiket pesawat baik untuk rute domestik maupun rute internasional. Untuk
maskapai tertentu yang bersegmen Low Cost Carrier
atau penerbangan berbiaya murah seperti AirAsia, tidak jarang kalian
akan menemui promo tiket PP ke Jepang misalnya hanya bertarif sekitar 1
jutaan.
Jika ini pertama kalinya kalian bepergian ke luar negeri, cobalah untuk lebih teliti saat melakukan reservasi tiket
pesawat. Pastikan kalian membeli tiket pesawat di travel agent yang
terpercaya. Kalian juga bisa langsung membeli tiket pesawat ke negara
tujuan di situs resmi maskapainya.
Masalah paling krusial yang kerap terjadi pada tiket pesawat adalah kesalahan ejaan
nama misalnya saja typo. Sebagai contoh, nama “Rianty” kerap ditulis
dengan “Riyanti” atau “Rianti. Pelafalan “Y” sebagai “I” di akhir kata
sebenarnya tidak tercatat sebagai struktur asli bahasa Indonesia
melainkan merupakan struktur bahasa asing. Tidak mengherankan jika
kesalahan tersebut kerap kali terjadi. Bagi pemilik nama, bukan tidak
mungkin mereka salah menuliskan atau mengetik ejaan nama mereka sendiri
apalagi jika berada dalam kondisi terburu-buru dan tidak teliti.
Tidak hanya typo, kelebihan atau kekurangan huruf
pada nama juga bisa berakibat fatal misalnya saja nama “Dewie” yang
ditulis menjadi “Dewi”. Terlihat sepele, namun fatal akibatnya bagi
penerbangan internasional.
Pasalnya, bagi penerbangan domestik,
kesalahan-kesalahan kecil seperti demikian masih dapat ditoleransi,
tetapi tidak demikian halnya dengan penerbangan internasional. Kesalahan kecil tersebut dapat membuat kalian terdeportasi dari negara tujuan.
Jika nama yang tertera pada tiket tidak sesuai dengan nama yang tertera
pada paspor, kalian akan dianggap sebagai dua orang yang berbeda. Satu
orang adalah orang bernama sesuai tiket dan satu orang lagi bernama
sesuai paspor. Fatal, bukan?
Oleh karena itu, saat mengisi form pembelian tiket pesawat, cek kembali KTP atau Paspor kalian dan pastikan kalian mengetik nama sesuai dengan ejaan yang sama dengan yang tertulis di KTP dan Paspor. Tidak hanya nama, pastikan lagi negara dan bandara tujuan kalian di dalam form sebelum proses pembayaran.
Biasanya, maskapai penerbangan atau online travel agent
memang menyediakan layanan untuk koreksi nama. Namun, prosesnya bisa
memakan waktu yang cukup lama dan ada juga beberapa maskapai yang tidak
menyediakan layanan koreksi nama. Jadi, daripada menyulitkan di kemudian
hari, tidak ada salahnya untuk lebih teliti dan cermat dalam hal ini.
Setelah membayar pesanan tiket pesawat, pastikan tiket kalian telah
issued dan cek email kalian. Pastikan juga kalian mendapatkan tiket yang
berupa E-Ticket yang sah dan dikirim ke email kalian. Simpan E-Ticket tersebut sampai kalian kembali ke tanah air dengan selamat. Jika perlu, cetak atau print E-Ticket tersebut untuk berjaga-jaga jika terjadi sesuatu dengan gadget tempat kalian menyimpan E-Ticket.
3. Siapkan paspor dan visa
Paspor adalah dokumen resmi yang dikeluarkan oleh pejabat
pemerintahan yang berwenang di suatu negara. Paspor berisi data
identitas pemegangnya dan digunakan sebagai tanda pengenal atau
identitas resmi untuk melakukan perjalanan udara antar negara.
Tidak hanya saat perjalanan udara saja, saat berada di luar negeri, paspor adalah satu-satunya identitas diri
yang resmi bagi para turis. Jenis paspor yang paling populer dan paling
sering diajukan adalah Paspor Biasa dan E-Paspor yang digunakan untuk
perjalanan regular.
Sementara itu, visa adalah
dokumen resmi yang dikeluarkan oleh sebuah negara kepada seseorang agar
diberikan izin memasuki sebuah negara dalam periode waktu dan untuk
tujuan tertentu. Negara-negara yang dapat dikeluarkan dan diberikan
visanya adalah negara-negara yang memiliki hubungan diplomatik dengan
negara yang mengeluarkan visa.
Misalnya saja, jika kalian akan berkunjung ke Jerman, kalian perlu
membuat visa. Antara Jerman dan Indonesia memiliki hubungan diplomatik
sehingga negara dapat membuat dan mengeluarkan visanya. Lain halnya jika
kalian ingin berkunjung ke Israel, negara tidak bisa membuat dan
mengeluarkan visanya karena Indonesia tidak memiliki hubungan diplomatik
dengan Israel (untuk saat ini).
Ada berbagai jenis visa yaitu di antaranya yang populer adalah Visa Turis (Tourist Visa), Visa Bekerja (Limited Stay Permit/Working Visa), Visa Transit (Transit Visa), dan Visa on Arrival
(VoA). Satu jenis visa yang paling populer dan paling sering diajukan
adalah Visa Turis yang biasanya diajukan untuk tujuan traveling.
Indonesia
mengeluarkan Visa Republik Indonesia dalam bentuk stiker. Stiker visa
ini kemudian akan dicantumkan ke dalam paspor pemohon visa. Visa ini
memiliki masa berlaku 90 hari sejak tanggal dikeluarkannya visa
tersebut.
Paspor merupakan dokumen yang wajib
dimiliki bagi kalian yang berencana bepergian ke luar negeri, sedangkan
visa merupakan dokumen yang sifatnya tentatif. Pasalnya, saat ini,
beberapa negara tercatat sudah membebaskan visa untuk kunjungan dalam
jangka waktu tertentu bagi warga negara Indonesia. Untuk wilayah Asia
Tenggara, Singapura, Malaysia, Thailand, Filipina, Vietnam, dan Brunei
Darussalam adalah beberapa negara yang membebaskan visa bagi warga
negara Indonesia dengan jangka waktu kunjungan sekitar 30 hari.
Hal
yang terpenting adalah pastikan kalian memiliki paspor. Jika kalian
belum memiliki paspor, kalian dapat mengajukan permohonan pembuatan
paspor di Kantor Imigrasi. Selain itu, tetapkan negara tujuan traveling
kalian dan carilah informasi sebanyak-banyaknya di internet mengenai
negara tersebut mengenai visa. Apakah negara tersebut masuk ke dalam
daftar negara bebas visa bagi warga negara Indonesia atau tidak.
Jika
negara tujuan traveling kalian termasuk negara yang belum membebaskan
visa bagi warga negara Indonesia, kalian wajib mengurus visa langsung di
kedutaan besar negara tujuan kalian.
Banyak yang berkata bahwa mengurus visa adalah hal yang
“gampang-gampang susah”. Ada visa negara tertentu yang mudah didapatkan
dan ada juga negara yang sulit didapatkan visanya seperti Amerika
Serikat dan Inggris. Ada beberapa ketentuan ketat yang harus diikuti
jika ingin berhasil mendapatkan visa negara tersebut misalnya saja
kejelasan tujuan berkunjung dan jumlah saldo di rekening tabungan.
Untuk
jumlah saldo di rekening tabungan ini bertujuan untuk memastikan bahwa
pemohon visa memiliki biaya hidup yang mencukupi selama berada di negara
tersebut sekaligus mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan.
Penting bagi kalian untuk mempersiapkan segala sesuatunya jika ingin mengajukan permohonan pembuatan visa. Selamat mencoba!
4. Datang ke bandara 3 jam sebelum waktu keberangkatan
Jangan pernah menyepelekan waktu keberangkatan pesawat. Pasalnya, telat 1 menit saja, kalian tentu akan ketinggalan pesawat.
Perhatikan dengan benar dan catat waktu keberangkatan pesawat
kalian mulai dari hari hingga jam keberangkatan. Informasi waktu
keberangkatan tertera di dalam tiket pesawat. Untuk penerbangan
internasional, kalian disarankan untuk sudah hadir di bandara minimal
sekitar 3 jam sebelum waktu keberangkatan. Terlalu lama? Sekali lagi,
jangan sepelekan waktu keberangkatan.
Hadir di bandara lebih awal tentunya akan lebih banyak memberikan
kalian keuntungan dibandingkan kerugian. Kalian akan terhindar dari
kemacetan dan juga tidak akan terburu-buru. Kondisi yang terburu-buru
seringkali dapat berakibat fatal. Selain itu, kalian juga tidak akan
bisa tenang jika bepergian dalam kondisi terburu-buru.
Terlebih lagi untuk rute penerbangan internasional, proses pengecekan identitas hingga check in bagasi memerlukan waktu yang cukup lama dan cukup ketat. Tidak hanya itu, mencari terminal keberangkatan di bandara juga membutuhkan waktu yang tidak sebentar karena luasnya bandara.
Selain itu, boarding gate biasanya akan ditutup 45 menit menjelang keberangkatan.
Setelah boarding gate ditutup, dapat dipastikan kalian tidak dapat
masuk ke pesawat meskipun pesawat tersebut belum lepas landas.
5. Jangan membawa botol berisi cairan lebih dari 100 ml ke dalam kabin
Kalian disarankan untuk membaca peraturan maskapai penerbangan dari
pesawat yang akan kalian tumpangi terkait benda yang boleh dibawa dan
tidak boleh dibawa. Pasalnya, setiap maskapai memiliki regulasinya
masing-masing terkait dengan kebijakan benda yang boleh dibawa dan tidak
boleh dibawa.
Secara umum, benda yang tidak boleh dibawa sama
sekali ke dalam pesawat adalah benda-benda tajam dan benda-benda yang
berpotensi menimbulkan ledakan. Sementara itu, jika benda tajam itu
sejenis pisau cukur atau gunting kuku biasanya benda tersebut masih
ditolerir untuk dibawa namun wajib diletakkan di bagasi kompartemen atau
bagasi check in.
Selain itu, secara umum, untuk penerbangan internasional, biasanya penumpang tidak diperbolehkan membawa botol yang berisi cairan lebih dari 100 ml
ke dalam kabin termasuk air minum. Dikhawatirkan botol (terutama yang
berbahan plastik) akan menggelembung karena tekanan udara yang tidak
stabil di dalam kabin pesawat dan cairan akan tumpah sehingga
menyebabkan kekacauan di dalam kabin.
Jika kalian membawa botol
berisi cairan yang ukurannya lebih dari 100 ml misalnya botol air minum,
sampo, parfum, dan sebagainya, pastikan kalian meletakkannya di dalam
tas yang dimasukkan ke dalam bagasi kompartemen atau bagasi check in.
Jika tidak, kemungkinan besar botol berisi cairan tersebut akan disita
di bandara keberangkatan.
6. Lakukan check-in dan pengecekan paspor di bagian imigrasi
Check in adalah kegiatan konfirmasi identitas dan tiket
pesawat yang wajib dilakukan oleh semua penumpang dalam setiap
penerbangan baik domestik maupun internasional. Kegiatan check in
merupakan prosedur resmi dalam penerbangan. Dengan adanya check in,
pihak maskapai dapat mencatat setiap penumpang yang hadir ke dalam
catatan atau manifest penerbangan.
Sementara itu, pengecekan paspor adalah kegiatan yang hanya diwajibkan bagi penumpang dengan tujuan penerbangan internasional.
Untuk penerbangan internasional, konter check in maskapai di bandara biasanya sudah dibuka 3 jam sebelum waktu keberangkatan. Kalian harus mencari loket atau konter check in yang sesuai dengan nama maskapai penerbangan kalian di terminal keberangkatan.
Saat check in, kalian akan diminta untuk menunjukkan E-Ticket
dan bukti identitas diri seperti KTP, SIM atau Paspor. Setelah itu,
bagi kalian yang telah memesan bagasi atau mendapatkan kuota bagasi
kompartemen gratis, kalian berhak untuk mendaftarkan barang-barang
bawaan kalian ke bagasi ini. Jangan memasukkan barang-barang berharga
seperti laptop, aneka gadget, dompet, perhiasan, dan yang lainnya ke
dalam bagasi kompartemen. Bawalah barang-barang berharga tersebut masuk
ke dalam bagasi kabin demi keamanan.
Dalam proses ini, kalian akan diberikan boarding pass yang menjadi “tiket” atau tanda bahwa kalian diizinkan masuk ke dalam pesawat. Saat proses check in,
kalian juga dapat menentukan posisi duduk selama kapasitas posisi yang
kalian inginkan belum penuh. Nomor tempat duduk kalian di dalam pesawat
akan tertera di dalam boarding pass.
Beberapa maskapai penerbangan salah satunya adalah Garuda Indonesia biasanya sudah menggabungkan biaya airport tax dengan harga tiket. Untuk itu, penting bagi kalian untuk mengecek kembali rincian tiket kalian apakah sudah termasuk airport tax atau belum. Jika sudah, kalian tidak perlu membayar lagi saat proses check in.
Setelah proses check in
selesai, kalian akan masuk ke proses wajib selanjutnya yaitu pengecekan
paspor di bagian imigrasi. Disediakan beberapa loket imigrasi untuk
proses ini. Kalian wajib mengantre dan berdiri di garis kuning. Kalian tidak diperbolehkan berdiri di dekat loket selama proses pengecekan berlangsung.
Pada proses ini, data paspor kalian akan disalin oleh petugas imigrasi yang berwenang dengan cara melakukan scan
atau menggesek bagian lembar data paspor biometrik kalian. Secara
otomatis, ketika di-scan atau digesek, data identitas diri Anda kalian
akan muncul di layar komputer. Setelah itu, petugas imigrasi akan
mengecek ulang sekaligus mencocokkan wajah dan foto paspor Anda. Jika
dirasa sesuai, petugas tersebut akan memberikan cap stempel tanda
keberangkatan pada paspor kalian.
Setelah melewati dua proses paling krusial dalam penerbangan internasional ini, kalian bisa langsung menuju ruang boarding sampai waktu keberangkatan tiba.
7. Perhatikan dan simpan Boarding Pass
Kartu boarding pass merupakan kartu yang menjadi tiket masuk penumpang ke dalam pesawat. Jika penumpang telah diberikan kartu boarding pass itu artinya penumpang telah menyelesaikan segala urusan administrasi seperti check in dan siap untuk menempuh perjalanan udara.
Setelah mendapatkan boarding pass, simpan baik-baik boarding pass tersebut minimal hingga kalian sampai di bandara negara tujuan. Di dalam kartu boarding pass, tertera berbagai informasi seputar pesawat dan keberangkatan mulai dari nama penumpang, ruang atau gate tunggu pesawat, jam boarding, jam terbang pesawat, hingga nomor kursi penumpang di dalam pesawat.
Tidak hanya itu, di dalam kartu boarding pass, terdapat sebuah barcode dua dimensi dan kode QR yang memuat data pribadi atau identitas penumpang. Ketika di-scan dengan aplikasi khusus pembaca barcode, secara otomatis identitas kalian akan terpampang di layar komputer. Untuk itu, jangan sekali-kali memfoto boarding pass kalian untuk diunggah ke media sosial.
Pasalnya, hal tersebut sangat rawan dan bisa membahayakan keselamatan
kalian selama penerbangan jika terdapat orang yang menyalahgunakan
barcode tersebut.
Untuk itu, sebaiknya simpan boarding pass dan gunakan sesuai kebutuhan.
8. Hanya barang-barang berharga yang dibawa masuk ke dalam kabin
Setiap maskapai penerbangan memiliki regulasinya masing-masing
terkait kebijakan barang-barang yang boleh dan tidak boleh dibawa ke
dalam bagasi. Namun demikian, secara umum di dalam setiap penerbangan,
terdapat dua jenis bagasi yaitu bagasi check in atau bagasi kompartemen dan bagasi kabin.
Secara garis besar, barang-barang yang diperbolehkan untuk masuk ke dalam bagasi kompartemen saat check in
adalah barang-barang yang bukan merupakan prioritas atau bukan barang
berharga misalnya pakaian. Bukan berarti pakaian tidak penting, namun
jika dibandingkan dengan barang seperti laptop, hp, dan dompet, tentunya
pakaian merupakan benda yang bernilai kesekian.
Sementara itu, barang-barang yang diperbolehkan untuk masuk ke dalam
bagasi kabin adalah barang-barang yang penting, bernilai, serta menjadi
prioritas seperti gadget, surat-surat penting, dompet, perhiasan, dan
lain sebagainya.
Jika kalian membawa barang-barang dalam kategori
tersebut dalam penerbangan, pastikan kalian menaruhnya di tas khusus
dengan berat tidak boleh lebih dari 7 kg. Letakkan tas
berisi barang-barang penting dan berharga tersebut di dalam bagasi kabin
yang terletak di atas tempat duduk kalian di dalam pesawat.
Jangan meletakkan barang-barang berharga di dalam bagasi kompartemen karena ada kemungkinan rusak atau bahkan hilang.
9. Dengarkan dan ikuti instruksi dari awak kabin selama berada di dalam pesawat
10. Nikmatilah penerbangan kalian ke luar negeri!