Pertama Kali Naik Pesawat ke Luar Negeri? Simak 10 Tips Berikut Ini


1. Persiapkan itinerary ke negara tujuan dengan matang

Rencana perjalanan atau itinerary merupakan rancangan berisi catatan daftar tempat yang akan kalian kunjungi dan hal-hal yang akan kalian lakukan selama berada di negara tujuan. Itinerary biasanya disesuaikan dengan budget yang kalian miliki dan juga tanggal kepulangan yang tertera di tiket pesawat.

Jika tujuan kalian bepergian ke luar negeri adalah untuk sekolah atau kegiatan akademik, rencanakan dan siapkan dengan matang semua keperluan kalian mulai dari biaya perjalanan, pendaftaran sekolah, tempat tinggal, hingga biaya hidup. Kalian bisa mulai mencari atau menghubungi himpunan atau organisasi mahasiswa Indonesia di negara tujuan kalian untuk mendapatkan informasi lebih banyak.
Selain itu, kalian juga bisa menghubungi agen-agen konsultan pendidikan yang menyediakan informasi seputar pendidikan di negara tujuan kalian.

Sementara itu, jika tujuan kalian bepergian ke luar negeri adalah untuk traveling, tentukan budget dan rajin-rajinlah browsing di intenet mengenai negara tujuan traveling kalian. Kalian disarankan untuk mempelajari kultur dan wilayah negara tujuan kalian terlebih dahulu. Tidak perlu terlalu serius, setidaknya kalian perlu memiliki wawasan awal tentang negara yang akan kalian kunjungi. Hal itu tentunya akan membantu kalian bagaimana cara bersikap dan berkomunikasi dengan warga setempat di negara tujuan. Tentunya, beda negara, beda budaya, kan?

Setelah itu, kalian juga perlu mencari destinasi wisata apa saja yang ada di negara tujuan tersebut, bagaimana transportasinya, dan berapa biaya masuk atau biaya transportasinya. Catat semua informasi yang kalian dapatkan dan sesuaikan dengan budget yang kalian punya.

Tentunya, kalian juga perlu mencari hotel atau penginapan yang di negara tujuan kalian. Carilah penginapan yang sesuai dengan budget kalian. Hal yang terpenting adalah usahakan hotel atau penginapan kalian terletak di pusat kota negara tujuan. Hindari letak hotel atau penginapan yang terletak terlalu jauh atau terlalu pelosok. Selain mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan selama berada di luar negeri, menginap di hotel atau penginapan yang berada di pinggir atau pusat kota akan memudahkan kalian untuk menuju destinasi wisata.

Jangan ragu-ragu untuk mengunduh peta wisata negara tujuan traveling kalian jika peta tersebut tersedia di internet. Peta ini akan membantu memandu kalian sesampainya kalian di bandara negara tujuan. Mungkin terdengar kuno karena kalian bisa mengandalkan GPS. Tetapi, kalian tidak disarankan untuk “percaya” terhadap GPS sepenuhnya. Selain itu, peta wisata ini juga akan berguna jika kalian tidak memiliki koneksi internet yang cukup selama berada di negara tujuan. Pakai GPS tentunya perlu koneksi internet, kan?

2. Pesan dan periksa tiket pesawat dengan teliti

Saat ini, pesawat terbang adalah alat transportasi yang paling memungkinkan dan efektif untuk bepergian ke luar negeri. Selain itu, berbagai maskapai penerbangan juga berlomba-lomba dalam memberikan promo tiket pesawat baik untuk rute domestik maupun rute internasional. Untuk maskapai tertentu yang bersegmen Low Cost Carrier atau penerbangan berbiaya murah seperti AirAsia, tidak jarang kalian akan menemui promo tiket PP ke Jepang misalnya hanya bertarif sekitar 1 jutaan.

Jika ini pertama kalinya kalian bepergian ke luar negeri, cobalah untuk lebih teliti saat melakukan reservasi tiket pesawat. Pastikan kalian membeli tiket pesawat di travel agent yang terpercaya. Kalian juga bisa langsung membeli tiket pesawat ke negara tujuan di situs resmi maskapainya.

Masalah paling krusial yang kerap terjadi pada tiket pesawat adalah kesalahan ejaan nama misalnya saja typo. Sebagai contoh, nama “Rianty” kerap ditulis dengan “Riyanti” atau “Rianti. Pelafalan “Y” sebagai “I” di akhir kata sebenarnya tidak tercatat sebagai struktur asli bahasa Indonesia melainkan merupakan struktur bahasa asing. Tidak mengherankan jika kesalahan tersebut kerap kali terjadi. Bagi pemilik nama, bukan tidak mungkin mereka salah menuliskan atau mengetik ejaan nama mereka sendiri apalagi jika berada dalam kondisi terburu-buru dan tidak teliti.

Tidak hanya typo, kelebihan atau kekurangan huruf pada nama juga bisa berakibat fatal misalnya saja nama “Dewie” yang ditulis menjadi “Dewi”. Terlihat sepele, namun fatal akibatnya bagi penerbangan internasional.

Pasalnya, bagi penerbangan domestik, kesalahan-kesalahan kecil seperti demikian masih dapat ditoleransi, tetapi tidak demikian halnya dengan penerbangan internasional. Kesalahan kecil tersebut dapat membuat kalian terdeportasi dari negara tujuan. Jika nama yang tertera pada tiket tidak sesuai dengan nama yang tertera pada paspor, kalian akan dianggap sebagai dua orang yang berbeda. Satu orang adalah orang bernama sesuai tiket dan satu orang lagi bernama sesuai paspor. Fatal, bukan?

Oleh karena itu, saat mengisi form pembelian tiket pesawat, cek kembali KTP atau Paspor kalian dan pastikan kalian mengetik nama sesuai dengan ejaan yang sama dengan yang tertulis di KTP dan Paspor. Tidak hanya nama, pastikan lagi negara dan bandara tujuan kalian di dalam form sebelum proses pembayaran.

Biasanya, maskapai penerbangan atau online travel agent memang menyediakan layanan untuk koreksi nama. Namun, prosesnya bisa memakan waktu yang cukup lama dan ada juga beberapa maskapai yang tidak menyediakan layanan koreksi nama. Jadi, daripada menyulitkan di kemudian hari, tidak ada salahnya untuk lebih teliti dan cermat dalam hal ini.

Setelah membayar pesanan tiket pesawat, pastikan tiket kalian telah issued dan cek email kalian. Pastikan juga kalian mendapatkan tiket yang berupa E-Ticket yang sah dan dikirim ke email kalian. Simpan E-Ticket tersebut sampai kalian kembali ke tanah air dengan selamat. Jika perlu, cetak atau print E-Ticket tersebut untuk berjaga-jaga jika terjadi sesuatu dengan gadget tempat kalian menyimpan E-Ticket.

3. Siapkan paspor dan visa

Paspor adalah dokumen resmi yang dikeluarkan oleh pejabat pemerintahan yang berwenang di suatu negara. Paspor berisi data identitas pemegangnya dan digunakan sebagai tanda pengenal atau identitas resmi untuk melakukan perjalanan udara antar negara.

Tidak hanya saat perjalanan udara saja, saat berada di luar negeri, paspor adalah satu-satunya identitas diri yang resmi bagi para turis. Jenis paspor yang paling populer dan paling sering diajukan adalah Paspor Biasa dan E-Paspor yang digunakan untuk perjalanan regular.

Sementara itu, visa adalah dokumen resmi yang dikeluarkan oleh sebuah negara kepada seseorang agar diberikan izin memasuki sebuah negara dalam periode waktu dan untuk tujuan tertentu. Negara-negara yang dapat dikeluarkan dan diberikan visanya adalah negara-negara yang memiliki hubungan diplomatik dengan negara yang mengeluarkan visa.

Misalnya saja, jika kalian akan berkunjung ke Jerman, kalian perlu membuat visa. Antara Jerman dan Indonesia memiliki hubungan diplomatik sehingga negara dapat membuat dan mengeluarkan visanya. Lain halnya jika kalian ingin berkunjung ke Israel, negara tidak bisa membuat dan mengeluarkan visanya karena Indonesia tidak memiliki hubungan diplomatik dengan Israel (untuk saat ini).

Ada berbagai jenis visa yaitu di antaranya yang populer adalah Visa Turis (Tourist Visa), Visa Bekerja (Limited Stay Permit/Working Visa), Visa Transit (Transit Visa), dan Visa on Arrival (VoA). Satu jenis visa yang paling populer dan paling sering diajukan adalah Visa Turis yang biasanya diajukan untuk tujuan traveling.

Indonesia mengeluarkan Visa Republik Indonesia dalam bentuk stiker. Stiker visa ini kemudian akan dicantumkan ke dalam paspor pemohon visa. Visa ini memiliki masa berlaku 90 hari sejak tanggal dikeluarkannya visa tersebut.

Paspor merupakan dokumen yang wajib dimiliki bagi kalian yang berencana bepergian ke luar negeri, sedangkan visa merupakan dokumen yang sifatnya tentatif. Pasalnya, saat ini, beberapa negara tercatat sudah membebaskan visa untuk kunjungan dalam jangka waktu tertentu bagi warga negara Indonesia. Untuk wilayah Asia Tenggara, Singapura, Malaysia, Thailand, Filipina, Vietnam, dan Brunei Darussalam adalah beberapa negara yang membebaskan visa bagi warga negara Indonesia dengan jangka waktu kunjungan sekitar 30 hari.

Hal yang terpenting adalah pastikan kalian memiliki paspor. Jika kalian belum memiliki paspor, kalian dapat mengajukan permohonan pembuatan paspor di Kantor Imigrasi. Selain itu, tetapkan negara tujuan traveling kalian dan carilah informasi sebanyak-banyaknya di internet mengenai negara tersebut mengenai visa. Apakah negara tersebut masuk ke dalam daftar negara bebas visa bagi warga negara Indonesia atau tidak.

Jika negara tujuan traveling kalian termasuk negara yang belum membebaskan visa bagi warga negara Indonesia, kalian wajib mengurus visa langsung di kedutaan besar negara tujuan kalian.

Banyak yang berkata bahwa mengurus visa adalah hal yang “gampang-gampang susah”. Ada visa negara tertentu yang mudah didapatkan dan ada juga negara yang sulit didapatkan visanya seperti Amerika Serikat dan Inggris. Ada beberapa ketentuan ketat yang harus diikuti jika ingin berhasil mendapatkan visa negara tersebut misalnya saja kejelasan tujuan berkunjung dan jumlah saldo di rekening tabungan.

Untuk jumlah saldo di rekening tabungan ini bertujuan untuk memastikan bahwa pemohon visa memiliki biaya hidup yang mencukupi selama berada di negara tersebut sekaligus mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan.

Penting bagi kalian untuk mempersiapkan segala sesuatunya jika ingin mengajukan permohonan pembuatan visa. Selamat mencoba!

4. Datang ke bandara 3 jam sebelum waktu keberangkatan

Jangan pernah menyepelekan waktu keberangkatan pesawat. Pasalnya, telat 1 menit saja, kalian tentu akan ketinggalan pesawat.

Perhatikan dengan benar dan catat waktu keberangkatan pesawat kalian mulai dari hari hingga jam keberangkatan. Informasi waktu keberangkatan tertera di dalam tiket pesawat. Untuk penerbangan internasional, kalian disarankan untuk sudah hadir di bandara minimal sekitar 3 jam sebelum waktu keberangkatan. Terlalu lama? Sekali lagi, jangan sepelekan waktu keberangkatan.

Hadir di bandara lebih awal tentunya akan lebih banyak memberikan kalian keuntungan dibandingkan kerugian. Kalian akan terhindar dari kemacetan dan juga tidak akan terburu-buru. Kondisi yang terburu-buru seringkali dapat berakibat fatal. Selain itu, kalian juga tidak akan bisa tenang jika bepergian dalam kondisi terburu-buru.

Terlebih lagi untuk rute penerbangan internasional, proses pengecekan identitas hingga check in bagasi memerlukan waktu yang cukup lama dan cukup ketat. Tidak hanya itu, mencari terminal keberangkatan di bandara juga membutuhkan waktu yang tidak sebentar karena luasnya bandara.

Selain itu, boarding gate biasanya akan ditutup 45 menit menjelang keberangkatan. Setelah boarding gate ditutup, dapat dipastikan kalian tidak dapat masuk ke pesawat meskipun pesawat tersebut belum lepas landas.

5. Jangan membawa botol berisi cairan lebih dari 100 ml ke dalam kabin

Kalian disarankan untuk membaca peraturan maskapai penerbangan dari pesawat yang akan kalian tumpangi terkait benda yang boleh dibawa dan tidak boleh dibawa. Pasalnya, setiap maskapai memiliki regulasinya masing-masing terkait dengan kebijakan benda yang boleh dibawa dan tidak boleh dibawa.

Secara umum, benda yang tidak boleh dibawa sama sekali ke dalam pesawat adalah benda-benda tajam dan benda-benda yang berpotensi menimbulkan ledakan. Sementara itu, jika benda tajam itu sejenis pisau cukur atau gunting kuku biasanya benda tersebut masih ditolerir untuk dibawa namun wajib diletakkan di bagasi kompartemen atau bagasi check in.

Selain itu, secara umum, untuk penerbangan internasional, biasanya penumpang tidak diperbolehkan membawa botol yang berisi cairan lebih dari 100 ml ke dalam kabin termasuk air minum. Dikhawatirkan botol (terutama yang berbahan plastik) akan menggelembung karena tekanan udara yang tidak stabil di dalam kabin pesawat dan cairan akan tumpah sehingga menyebabkan kekacauan di dalam kabin.

Jika kalian membawa botol berisi cairan yang ukurannya lebih dari 100 ml misalnya botol air minum, sampo, parfum, dan sebagainya, pastikan kalian meletakkannya di dalam tas yang dimasukkan ke dalam bagasi kompartemen atau bagasi check in. Jika tidak, kemungkinan besar botol berisi cairan tersebut akan disita di bandara keberangkatan.

6. Lakukan check-in dan pengecekan paspor di bagian imigrasi

Check in adalah kegiatan konfirmasi identitas dan tiket pesawat yang wajib dilakukan oleh semua penumpang dalam setiap penerbangan baik domestik maupun internasional. Kegiatan check in merupakan prosedur resmi dalam penerbangan. Dengan adanya check in, pihak maskapai dapat mencatat setiap penumpang yang hadir ke dalam catatan atau manifest penerbangan.

Sementara itu, pengecekan paspor adalah kegiatan yang hanya diwajibkan bagi penumpang dengan tujuan penerbangan internasional.

Untuk penerbangan internasional, konter check in maskapai di bandara biasanya sudah dibuka 3 jam sebelum waktu keberangkatan. Kalian harus mencari loket atau konter check in yang sesuai dengan nama maskapai penerbangan kalian di terminal keberangkatan.

Saat check in, kalian akan diminta untuk menunjukkan E-Ticket dan bukti identitas diri seperti KTP, SIM atau Paspor. Setelah itu, bagi kalian yang telah memesan bagasi atau mendapatkan kuota bagasi kompartemen gratis, kalian berhak untuk mendaftarkan barang-barang bawaan kalian ke bagasi ini. Jangan memasukkan barang-barang berharga seperti laptop, aneka gadget, dompet, perhiasan, dan yang lainnya ke dalam bagasi kompartemen. Bawalah barang-barang berharga tersebut masuk ke dalam bagasi kabin demi keamanan.

Dalam proses ini, kalian akan diberikan boarding pass yang menjadi “tiket” atau tanda bahwa kalian diizinkan masuk ke dalam pesawat. Saat proses check in, kalian juga dapat menentukan posisi duduk selama kapasitas posisi yang kalian inginkan belum penuh. Nomor tempat duduk kalian di dalam pesawat akan tertera di dalam boarding pass.

Beberapa maskapai penerbangan salah satunya adalah Garuda Indonesia biasanya sudah menggabungkan biaya airport tax dengan harga tiket. Untuk itu, penting bagi kalian untuk mengecek kembali rincian tiket kalian apakah sudah termasuk airport tax atau belum. Jika sudah, kalian tidak perlu membayar lagi saat proses check in.

Setelah proses check in selesai, kalian akan masuk ke proses wajib selanjutnya yaitu pengecekan paspor di bagian imigrasi. Disediakan beberapa loket imigrasi untuk proses ini. Kalian wajib mengantre dan berdiri di garis kuning. Kalian tidak diperbolehkan berdiri di dekat loket selama proses pengecekan berlangsung.

Pada proses ini, data paspor kalian akan disalin oleh petugas imigrasi yang berwenang dengan cara melakukan scan atau menggesek bagian lembar data paspor biometrik kalian. Secara otomatis, ketika di-scan atau digesek, data identitas diri Anda kalian akan muncul di layar komputer. Setelah itu, petugas imigrasi akan mengecek ulang sekaligus mencocokkan wajah dan foto paspor Anda. Jika dirasa sesuai, petugas tersebut akan memberikan cap stempel tanda keberangkatan pada paspor kalian.

Setelah melewati dua proses paling krusial dalam penerbangan internasional ini, kalian bisa langsung menuju ruang boarding sampai waktu keberangkatan tiba.

7. Perhatikan dan simpan Boarding Pass

Kartu boarding pass merupakan kartu yang menjadi tiket masuk penumpang ke dalam pesawat. Jika penumpang telah diberikan kartu boarding pass itu artinya penumpang telah menyelesaikan segala urusan administrasi seperti check in dan siap untuk menempuh perjalanan udara.

Setelah mendapatkan boarding pass, simpan baik-baik boarding pass tersebut minimal hingga kalian sampai di bandara negara tujuan. Di dalam kartu boarding pass, tertera berbagai informasi seputar pesawat dan keberangkatan mulai dari nama penumpang, ruang atau gate tunggu pesawat, jam boarding, jam terbang pesawat, hingga nomor kursi penumpang di dalam pesawat.

Tidak hanya itu, di dalam kartu boarding pass, terdapat sebuah barcode dua dimensi dan kode QR yang memuat data pribadi atau identitas penumpang. Ketika di-scan dengan aplikasi khusus pembaca barcode, secara otomatis identitas kalian akan terpampang di layar komputer. Untuk itu, jangan sekali-kali memfoto boarding pass kalian untuk diunggah ke media sosial. Pasalnya, hal tersebut sangat rawan dan bisa membahayakan keselamatan kalian selama penerbangan jika terdapat orang yang menyalahgunakan barcode tersebut.
Untuk itu, sebaiknya simpan boarding pass dan gunakan sesuai kebutuhan.

8. Hanya barang-barang berharga yang dibawa masuk ke dalam kabin

Setiap maskapai penerbangan memiliki regulasinya masing-masing terkait kebijakan barang-barang yang boleh dan tidak boleh dibawa ke dalam bagasi. Namun demikian, secara umum di dalam setiap penerbangan, terdapat dua jenis bagasi yaitu bagasi check in atau bagasi kompartemen dan bagasi kabin.

Secara garis besar, barang-barang yang diperbolehkan untuk masuk ke dalam bagasi kompartemen saat check in adalah barang-barang yang bukan merupakan prioritas atau bukan barang berharga misalnya pakaian. Bukan berarti pakaian tidak penting, namun jika dibandingkan dengan barang seperti laptop, hp, dan dompet, tentunya pakaian merupakan benda yang bernilai kesekian.

Sementara itu, barang-barang yang diperbolehkan untuk masuk ke dalam bagasi kabin adalah barang-barang yang penting, bernilai, serta menjadi prioritas seperti gadget, surat-surat penting, dompet, perhiasan, dan lain sebagainya.

Jika kalian membawa barang-barang dalam kategori tersebut dalam penerbangan, pastikan kalian menaruhnya di tas khusus dengan berat tidak boleh lebih dari 7 kg. Letakkan tas berisi barang-barang penting dan berharga tersebut di dalam bagasi kabin yang terletak di atas tempat duduk kalian di dalam pesawat.

Jangan meletakkan barang-barang berharga di dalam bagasi kompartemen karena ada kemungkinan rusak atau bahkan hilang.

9. Dengarkan dan ikuti instruksi dari awak kabin selama berada di dalam pesawat


10. Nikmatilah penerbangan kalian ke luar negeri!