Apakah anda akan melakukan perjalanan panjang
dengan menggunakan pesawat bersama buah cinta anda yang mungkin masih
berusia bayi atau balita?
Pernahkah anda merasa kesal, terganggu saat berada dalam pesawat akibat
adanya suara tangis bayi yang rewel? Atau jangan-jangan itu bayi anda
sendiri yang menangis terus menerus dan membuat perjalanan anda dan
penumpang lainnya kurang nyaman.
Pada tulisan kali ini aku ingin membagi
kisahku saat bersama anak-anakku melakukan perjalanan dengan pesawat.
Beberapa kali kami mengalami penerbangan jarak jauh dari Jakarta ke
Budapest, lama penerbangan kira-kira 15 jam, belum lagi ditambah waktu
transit . Aku adalah seorang ibu dengan 3 orang anak, namun semua anak
tak pernah rewel selama dalam penerbangan, namanya bayi atau anak-anak
mungkin ada menangis, bila karena masalah kecil pasti tangisnya mudah
dihentikan. Aku juga pernah seperjalanan dengan ibu yang membawa bayi
yang selama penerbangan bayinya sering sekali menangis kecuali saat
bayi tersebut tertidur. Kulihat saat itu betapa sang ibu jadi senewen
dan stress karena sang bayi terus menerus rewel, ibu itu salah tingkah
akibat tatapan para penumpang lain yang mungkin ingin tahu kenapa bayi
rewel, atau mungkin juga penumpang lain merasa terganggu oleh tangis
sang bayi.
Anak sulungku pertama kali naik pesawat
adalah saat ia berumur 3 bulan. Namun perjalanan tersebut lama
penerbangannya kurang dari 2 jam, sehingga tak banyak kendala yang
dihadapi. Aku cukup menggendong bayiku, ia dipakaikan sabuk keselamatan
yang disematkan menyatu kepada sabuk keselamatan ibu. Aku menyusuinya
saat pesawat akan terbang dan mendarat agar kupingnya tidak sakit akibat
perbedaan tekanan udara, selebihnya ia cuma tidur.
Saat ia berusia 11 bulan, kami bersama
melakukan penerbangan jarak jauh yaitu dari Indonesia menuju Hongaria,
dengan transit di Singapura lalu di Frankfurt Jerman. Rasa khawatirku
akan kemungkinan bayi menangis karena rewel atau bosan ternyata tak
terwujud. Perjalanan terasa nyaman dan menyenangkan. Memang aku sudah
mempersiapkan mental anakku agar kiranya ia bisa merasa nyaman bila
berada di pesawat.
Bila
melihat pesawat yang terbang di langit ia akan melambaikan tangan dan
sering kukatakan padanya suatu hari nanti ia akan naik pesawat juga
mengunjungi kakek neneknya di Hongaria. Aku juga memberinya mainan
pesawat, bersama kami menggambar bentuk pesawat dan mewarnainya. Jadi
ia merasa sudah tidak kaget lagi saat melihat pesawat dan sangat merasa
senang berada dalam pesawat. Sengaja kami memilih duduk dekat jendela
agar bisa melihat pemandangan di luar, duduk dekat dinding dimana tempat
tidur bayi (bassinet) akan dipasang. Bayi bisa tidur di bassinet dan
sang ibu tidak perlu menggendong terus menerus selama penerbangan.
Sebenarnya persiapannya tak cukup hanya untuk mental anak saja
agar ia berani, senang, merasa nyaman di pesawat. Namun persiapan
lainnya dan kiat-kiat membawa bayi (balita) dalam pesawat musti
diketahui orang tua, apa saja siih? Nah, dari pengalamanku aku coba
rincikan yaaa..
1. Persiapkan barang-barang yang dibutuhkan bayi saat dalam pesawat, seperti:
- susu bubuk, bila anda tak menyusui ASI bayi anda, tentu saja musti membawa botol susunya.
- termos air, jangan khawatir bila tidak diperkenankan membawa air panas ke dalam pesawat, maka air di termos bisa di buang dan nanti di dalam pesawat bisa minta ke pramugari agar diisikan air panas. Pun demikian dengan air dingin, kita bisa memintanya di dalam pesawat. Terkadang ada bandara yang tetap memperbolehkan penumpang dengan anaknya membawa air minum, namun air tersebut musti di cicipi dahulu oleh penumpang tersebut.
- obat – obatan, contohnya: obat anti mabok perjalanan, obat
penurun demam, obat flu batuk, obat sakit perut,dll, sebaiknya dibawa.
Kita tidak pernah tahu apakah anak akan sakit saat dalam perjalanan.
Maskapai memperbolehkan membawa obat-obatan dan cairan namun ukurannya
musti kurang dari 100 ml, simpan dalam tas transparant. Oh ya obat anti
mabok perjalanan sebaiknya konsultasikan dulu dengan dokter bayi dan
berikan ke bayi setengah jam sebelum perjalanan. Hal ini demi
menghindari ia mual dan muntah akibat perjalanan. Bila akibat suhu
dingin di pesawat sang bayi menjadi seperti tersumbat hidungnya, maka
sebaiknya beri ia cairan fisiologis tetes hidung untuk melegakan
hidungnya.
-makanan bayi, walau maskapai memberikan makanan untuk bayi,
mungkin saja ia tak mau memakannya, maka makanan yang kita bawa sangat
bermanfaat mengganjal perutnya yang lapar. Makanan yang disediakan oleh
maskapai cukup beragam. Yang paling disukai anak-anakku adalah saat
mendapat es krim, waduuh enaaknya.
-Mainan, buku atau barang kesukannya, tak perlu yang besar namun ia
merasa senang bisa bermain dengan mainannya selama dalam pesawat.
Biasanya maskapai juga memberikan barang-barang cindera mata untuk bayi
dan anak-anak, seperti boneka, tas, buku gambar dan pinsil warnanya,
kartu mainan, majalah anak. Untuk anak balita bisa main permainan atau
nonton film di TV kecil di hadapan mereka.
-Bawalah pampers yang lebih banyak, biasanya akibat suhu dingin bayi
jadi banyak pipis. Gantilah popoknya bila sudah penuh atau ia buang air
besar, gantilah di toilet pesawat yang bisa digunakan untuk bayi juga.
-Tissue basah dan tissue kering, sikat gigi, odol. Walau masih bayi tetap sikat gigi dong walau di perjalanan.
-Tissue basah dan tissue kering, sikat gigi, odol. Walau masih bayi tetap sikat gigi dong walau di perjalanan.
-Jaket / sweater, topi, kaos kaki, baju ganti. Pakaikanlah anak Jaket/ sweater saat di dalam pesawat. Maskapai menyediakan bantal dan selimut, bila masih butuh selimut agar lebih hangat bisa meminta ke pramugari.
- Kain gendong atau gendongan koala, sangat membantu saat anda sedang keluar dari pesawat. Meskipun anda membawa kereta bayi (stroller) namun belum tentu langsung tersedia saat anda keluar dari pesawat. Tentunya bayi anda akan merasa aman dalam gendongan anda.
2. Lakukan check in lebih awal, pastikan anda
mendapat kursi dekat dinding untuk pasang tempat tidur bayi (bassinet).
Bayi di bawah 2 tahun masih dipangku sang ibu dalam pernerbangan jarak
pendek, namun dalam penerbangan jarak jauh ia akan mendapatkan bassinet
yang akan dipasang saat pesawat sudah mencapai ketinggian stabil dan
bassinet akan dilepas saat pesawat akan mendarat. Bagi anak di atas umur
2 tahun, maka ia sudah mendapatkan kursi sendiri.
3. Suruhlah bayi (balita) anda pipis terlebih
dahulu sebelum masuk pesawat. Biasanya penumpang yang membawa bayi akan
dipersilahkan masuk ke dalam pesawat terlebih dahulu, sedangkan waktu
berada dalam pesawat masih kira-kira setengah jam lagi sebelum terbang.
Ribet deh kalo di waktu tersebut ada anak kita minta pipis.
4. Susuilah bayi anda saat pesawat akan terbang hingga pesawat mencapai ketinggian yang stabil dan susuilah juga saat pesawat mendarat. Bagi anak balita, saat itu ia bisa mengunyah permen. Hal ini demi menghindari sakit kuping akibat perbedaan tekanan udara. Sebenarnya perlu juga kita mengetahui trik menghilangkan sakit kuping tersebut, cobalah dengan menelan ludah atau bila masih sakit kuping juga maka cobalah pencet/ tekan hidung, mulut tertutup dan ambil nafas dan buang nafas dalam keadaan tersebut, maka rasa plong seperti terbebas dari kuping.
5. Ibu jangan stress, ini
penting lho. Bayi bisa merasakan kekhawatiran sang ibu dan
pelampiasannya ia menjadi rewel. Ibu jangan banyak memikirkan hal-hal
yang merisaukan. Bila ibu tenang maka semoga bayi tenang juga deh.
6.
Hati-hati passport dan tiket jangan sampai kelupaan atau hilang,
sediakan tas khusus untuk menyimpannya. Bagi ibu yang berbeda
kewarganegaraan dengan sang anak, ada baiknya membawa fotocopy akte
lahir anak. Pengalaman temanku bahwa ia terpaksa tertahan di bagian
imigrasi saat ia bepergian tanpa suami sehingga hanya dengan membawa 2
anaknya, petugas mengira ia menculik 2 anak, padahal sudah ada passport,
pun si anak selalu memanggil ia dengan sebutan mama. Maka sejak itu ia
selalu membawa fotokopi akte lahir anak-anaknya. Aku sih belum pernah
mengalaminya, tapi jadi ikut menyiapkan akte anak-anak bila diperlukan.
Ngeri juga ah bila dikira penculik anak mengingat wajah ketiga anakku
tidak ada kemiripan denganku.
7. Sebaiknya bayi dan balita
anda diberi tanda pengenal, simpan dalam kantongnya, atau disematkan di
pergelangan tangannya. Aku malah biasanya juga memakaikan baju dengan
warna sama ke anak-anakku, agar memudahkanku mencarinya bila ia
tiba-tiba lepas dari pandanganku, mengingat anak balita senang
menjelajah tempat-tempat yang menarik menurutnya tanpa mau digandeng
tangannya.
8. Berdoa, ini yang paling penting. Berharap perjalanan dan penerbangan aman dan nyaman adalah dambaan kita semua. Terlebih beberapa bulan terakhir berita tentang pesawat hilang di samudera yang mungkin akan dilewati pesawat yang kita tumpangi dan berita pesawat di tembak rudal saat melewati daerah konflik, duh bikin deg-degan deh.
9. Kiat saat transit agar anak tidak bosan
ajaklah anak berkeliling bandara, biasanya bandara-bandara
internasional ada yang sudah menyediakan arena bermain buat anak,
tersedia juga ruang untuk ibu menyusui, spot-spot internet gratis buat
ibu gaul seperti aku.