ADA begitu banyak peraturan keselamatan yang
dilakukan dalam penerbangan. Selain diumumkan apa saja yang boleh dan
tidak boleh dilakukan penumpang selama penerbangan, kru pesawat juga
menyimpan rahasia tentang standar keselamatan tersebut.
Saat melakukan penerbangan dengan pesawat komersial, Anda tak
diperbolehkan menutup jendela. Anda harus menegakkan sandaran kursi, dan
ponsel dalam mode penerbangan.
Selain itu, Anda juga harus memerhatikan demonstrasi keselamatan,
baik yang dilakukan oleh pramugari atau di layar di depan kursi Anda.
Tetapi ada hal lain yang tak luput dari dilakukan oleh kru pesawat saat
lepas landas dan mendarat.
Anda mungkin ingat bahwa lampu pesawat selalu dalam keadaan
diredupkan dalam kedua momen tersebut. Rupanya, lampu kabin sengaja
diredupkan menjadi salah satu prosedur keselamatan yang merupakan
tanggung jawab awak kabin.
Cadet Pilot Rohan Bhatnagar menjelaskan pada Quora bahwa hal tersebut merupakan ukuran keselamatan.
"Ini adalah prosedur keselamatan untuk pesawat terbang.
Kemungkinan jatuh lebih tinggi saat lepas landas dan mendarat," ujar
Rohan dalam Quora dikutip dari Express.
Rohan melanjutkan, saat terjadi kecelakaan, maka butuh waktu bagi
manusia untuk menyesuaikan diri dengan pemadaman tersebut. Sehingga
lampu sengaja di redupkan saat lepas landas dan mendarat agar dalam
keadaan darurat, para penumpang bisa segera dievakuasi tanpa harus
menunggu waktu lama untuk menyesuaikan pandangan.
"Peredupan itu juga dilakukan agar dalam keadaan darurat lampu
penerang neon di lorong menyala dan terlihat jelas bagi penumpang,"
lanjut Rohan.
Menurutnya, diperlukan waktu hingga 30 menit agar mata manusia
dapat sepenuhnya menyesuaikan diri dengan gelap. Karena itu, lampu
diredupkan agar mata penumpang sudah terbiasa akan hal itu.
Seperti diketahui, momen paling berbahaya dalam penerbangan adalah pada
saat lepas landas dan mendarat. Tiga menit pertama dan delapan menit
terakhir adalah saat-saat paling berisiko, inilah yang disebut sebagai
critical eleven atau 11 menit paling kritis.