Pada tahun ini maskapai penerbangan Garuda Indonesia akan melepas
saham anak usahanya, yaitu PT Garuda Maintenance Facility (GMF) Aero
Asia. Langkah ini merupakan salah satu upaya menopang kinerja Garuda
Indonesia ke depannya.
Menurut Direktur Utama Garuda Indonesia Arif Wibowo, kinerja GMF
cukup mumpuni sehingga diharapkan mampu memberikan kontribusi pada
kinerja Garuda Indonesia. “GMF sangat sehat, memiliki kapasitas cukup
baik untuk melakukan pertumbuhan bisnisnya di mana GMF saat ini menjadi
salah satu maintenance, repair dan overhaul (MRO)
terbesar di wilayah Asia Tenggara khususnya, atau Asia,” ujar Arif di
Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI) Jakarta, Senin (13/2).
Arif menambahkan, keputusan untuk menawarkan saham GMF ke publik (initial public offeringIPO)
tergantung keputusan pemerintah selaku pemegang saham. Pihaknya juga
berharap dapat melepas saham ke publik sebesar 20 persen. “Kita harapkan
sampai 20 persen, tapi ini tergantung dari pemegang saham,” ujar dia.
Namun, Arif masih belum mengungkapkan target dana yang ingin
dicapai. “Saya belum bisa sebutkan (target IPO), tapi dengan 20 persen
cukup untuk GMF melakukan pertumbuhan non-organik. Pertumbuhan organik
kan hanya menunggu pertumbuhan Garuda Indonesia,” ucap Arif.
Pertumbuhan non-organik yang dimaksud Arif antara lain seperti
melakukan kerjasama dengan institusi lain atau bahkan mengakuisisi
perusahaan sejenis. “Tapi dengan pertumbuhan non-organik diharapkan
lebih cepat, bisa melakukan join venture atau mengambil beberapa repair station lain di wilayah-wilayah lain karena pasar yang kita tuju tidak hanya domestik, tapi regional, bahkan global,” tutup Arif.
informasi by http://indoaviation.co.id