Mana Tempat Duduk Paling Aman dalam Pesawat?



TEMPO.CO, San Fransisco - Kecelakaan pesawat Asiana Airlines di San Francisco International Airport memicu ketakutan di benak jutaan orang terkait keamanan dalam penerbangan. Kecelakaan yang merengut nyawa tiga orang, dua di lokasi kejadian dan satu di rumah sakit, ini menambahn panjang daftar celaka yang melibatkan pesawat yang sebelumnya dinilai paling aman. 

Menurut Dewan Keselamatan Transportasi Nasional Amerika Serikat (NTSB), hanya satu dari 1,2 juta penerbangan berakhir dengan kecelakaan. Menurut lembaga ini, tindakan pencegahan untuk mempersiapkan situasi darurat turut andil dalam menyelamatkan penumpang.

Para ahli mengatakan posisi duduk di pesawat menjadi salah satu faktor "penyelamat" penumpang. Profesor Ed Galea dari University of Greenwich, yang telah menghabiskan lebih dari 25 tahun menganalisis bagaimana manusia bereaksi dalam keadaan darurat, menyatakan detik-detik sebelum insiden kecelakaan yang paling berbahaya. "Anda bertanggung jawab atas hidup Anda," kata Galea. "Jika Anda tahu apa yang Anda lakukan, Anda punya kesempatan yang lebih baik untuk bertahan hidup."

Galea mempelajari grafik tempat duduk lebih dari 100 kecelakaan pesawat dan mewawancarai puluhan korban. Ia menemukan bahwa orang yang selamat rata-rata duduk lima baris sebelum pintu darurat. Dia juga menemukan kursi di bagian belakang pesawat umumnya lebih aman, seperti juga kursi di bagian lorong.

Tingkat kelangsungan hidup dalam kecelakaan pesawat AS 1983-2000 adalah 95 persen, menurut NTSB. Tetapi yang penting untuk diingat saat terjadi kecelakaan adalah  tidak panik. "Anda dapat mempersiapkan diri untuk bereaksi dengan tepat dalam situasi darurat," kata Galea.

Dalam tes keselamatan penerbangan, uji Boeing 727 di Gurun Sonora tahun lalu menemukan bahwa bersiap untuk dampak kecelakaan memungkinkan seorang penumpang selamat dari kecelakaan.
Dalam uji ini, channel TV Discovery mendandani Boeing 727 untuk melakukan uji dengan biaya hampir US$ 500 ribu dengan memasang 38 kamera khusus dan sensor, dan kru pilot yang sangat berani. Para pilot mengenakan parasut, diselamatkan dari belakang pesawat hanya beberapa menit sebelum pesawat jet besar itu jatuh.

Dalam percobaan itu, penumpang di baris depan paling terkena dampak. Kursi pada baris satu sampai tujuh disebut sebagai kursi "fatal" dan kursi 7A terlempar keluar dari pesawat.

Uji ini juga mengungkapkan aspek-aspek lain dari kecelakaan pesawat, seperti sejumlah besar puing-puing bisa mematikan bagi setiap penumpang yang duduk tegak, dan betapa pentingnya untuk bisa keluar dengan cepat dari pesawat. Umumnya, duduk dalam lima baris dari pintu keluar penumpang memberikan peluang terbaik.

Selain itu, dalam kasus kecelakaan pesawat tak terduga kebanyakan kecelakaan terjadi dalam tiga menit pertama lepas landas atau delapan menit sebelum mendarat, menurut Ben Sherwood, penulis The Survivors Club - The Secrets and Science That could Save Your Life. Sherwood mengatakan 80 persen dari semua kecelakaan pesawat terjadi selama ini 11 menit dalam penerbangan. Alih-alih mengambil majalah atau melepas sepatu Anda, sangat penting untuk tetap waspada saat pesawat tinggal landas.

Sherwood menyarankan untuk memiliki sebuah rencana tindakan dalam kasus krisis tak terduga. "Jika pesawat celaka, sangat mungkin bahwa Anda akan bertahan, jika Anda melakukan hal yang benar, jika Anda memperhatikan, jika Anda punya rencana, jika Anda bertindak, maka kemungkinan akan lebih baik," kata Sherwood.

Namun jangan khawatir, tidak semua penerbangan berbahaya. Industri penerbangan juga telah mengambil langkah untuk melindungi penumpang dalam situasi darurat. "Naik pesawat komersial memiliki risiko celaka yang sama dengan naik eskalator," kata Direktur MIT International Center for Air Transportation, John Hansman Jr, pada ABC News.